CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Kamis, 30 April 2009

Pemanasan Global


Apakah anda juga merasakan keanehan cuaca di lingkungan anda?
Saya, iya.
Walaupun tidak terlalu suka suhu terlalu dingin. Namun kalau musim dingin dilewatkan tanpa salju pun rasanya tidak sah.

Banyak orang mengatakan ini disebabkan oleh pemanasan global.

Apa sih pemanasan global itu?
Saya juga binun (baca: bingung).
Ini hanya sekedar hasil baca-baca.
Bila ada kesalahan, mohon dikoreksi.

Ternyata menurut wikipedia pemanasan global ini adalah peningkatan rata-rata suhu di atmosfer bumi dan lautan dalam beberapa waktu ke belakang dan diperkirakan akan terus berlanjut yang diakibatkan oleh manusia.

Kenapa suhu itu meningkat?
Panas matahari di siang hari sebagian di serap oleh bumi, dan sebagian lagi dipantulkan kembali ke ruang angkasa.
Di dalam atmosfer bumi memiliki berbagai gas yang dapat menyerap panas yang seharusnya dipantulkan kembali ke ruang angkasa.
Dalam jumlah normal, hal ini diperlukan untuk membuat bumi tetap hangat di waktu malam.
Namun, akibat ulah manusia gas-gas ini sekarang berada pada jumlah yang melebihi keharusannya yang mengakibatkan bumi bertambah panas.

Gas-gas apa yang dimaksud?
karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2?, metana (CH4), ozon (O3), dinitrogen oksida (N2O), dan chlorofluorocarbon (CFC)

Karbondioksida (CO2) disebut-sebut berada dalam jumlah terbanyak.

Karbondioksida?
Yang hasil orang bernafas itu?
Iyah..
Yang kalau sebelum masuk badan adalah oksigen (O2), sesudah keluar badan menjadi karbondioksida (CO2)

Terus apa makhluk hidup dilarang bernafas demi mengurangi CO2?
Ya.. tidak begitu..
Masih banyak cara-cara lain untuk mengurangi CO2 di atmosfer.

Selain terjadi dari proses bernafas, CO2 ini juga terjadi dari sisa pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batubara) yang terdiri dari:
- 36% Industri penghasil energi (kilang minyak, pembangkit listrik)
- 27% transportasi
- 21% industri
- 15% rumah tangga dan jasa
- 1% lain-lain

Di samping CO2 nya bertambah, penyerap CO2 di bumi ini juga semakin berkurang.
Masih ingat dulu pelajaran SD, tanaman menyerap CO2 dan membuang O2 sebagai hasil dari fotosintesis?

Nah, tanaman ini pun sekarang sudah mulai berkurang.
Ingat kisah hutan-hutan digunduli? Ada yang untuk dijual kayunya, dijadikan area perumahan, dijadikan lahan industri pertanian, dan lain-lain.

Apa yang bisa kita bantu?
Kita coba yang kecil-kecilan saja dulu.

Sekedar usulan, silakan menambahi:

1. Daripada ikut-ikutan menebang pohon, kita menanam pohon yuk!
Pohon loh yang berdaun hijau dan banyak (daunnya itu yang bertugas mengubah CO2 menjadi O2), jangan hanya bunga melati, dan bunga mawar. Meskipun indah dan wangi, daya serap CO2 nya tidak sekuat pohon.
Lebih segar di mata, bersih udara, teduh, kalau ada buahnya lebih sedap lagi bisa panen.
Tapi kan, menanam sekarang tidak berarti besok sudah menjadi besar.
Memang tidak, tapi ketika cucu kita bisa main ayunan, sepertinya kita sudah bisa menggantungkan ayunannya di batang pohon yang kita tanam sekarang.
Halaman rumah anda kecil?
Tidak semua pohon itu sebesar pohon beringin kok. Silakan kunjungi tempat jualan pohon, dan bertanya ke penjualnya pohon mana yang cukup di halaman rumah anda.

2. Kalau bisa (bermimpi angkutan umum di tempat kita tinggal nyaman) lebih baik memilih angkutan umum daripada angkutan pribadi untuk bepergian sehingga sudah pasti akan mengurangi pemakaian minyak bumi.

3. Punya uang lebih? Silakan mencoba kendaraan canggih hemat bahan bakar.

4. Tidak punya uang lebih? Angkutan umum pun tidak bisa diandalkan? Sepertinya kalau bepergian dengan jarak dekat, kaki atau sepeda pun bisa diandalkan.

4. Daur ulang. Membuat barang baru selalu memakai energi dan bahan.
Sebelum kita membuang barang, ada baiknya kita pikirkan terlebih dahulu baik-baik kemungkinan barang itu dijadikan benda lain. Misalnya plastik sisa belanja di toko, bisa dipakai lagi sebagai plastik sampah.
Tahu kertas itu terbuat dari apa? Yup, kayu pohon. Seandainya kita bisa menghemat pemakaian kertas, sepertinya kita juga akan menghemat penebangan pohon.
Dipikir-pikir lagi, sepertinya kalau orang Indonesia sih sudah paling canggih ya urusan daur ulang. Kertas ujian di sekolah aja bisa dijadikan kantong gorengan. Hihihihi…

5. Matikan TV, komputer, lampu, dan alat-alat listrik lainnya ketika tidak digunakan misalnya tidur malam.

6. Mengganti lampu pijar dengan lampu neon.

Hmmm.. apa lagi ya?
Ada ide?
Sepertinya tidak ada ruginya kita membantu mengurangi pemanasan global.
Kan, kata iklan juga..

Hemat energi, hemat biaya

tambahan dari saya…
Hemat energi, menyelamatkan dunia.. (hihihi.. sok pahlawan gitu…)

0 komentar: